Qullu Nafsin-dza ikhatul MautHari ini memang berbeda, jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Karena saya harus kehilangan satu lagi sahabat yang benar-benar saya cintai, rasanya sama seperti beberapa tahun yang lalu, sama sakitnya.
Setelah sebelumnya merasakan yang tidak seperti biasanya. Senin pagi hari sebelum ujian hari pertama, begitu saya datang dan melihat dia, rasanya seneng banget, seperti sudah lama tidak bertemu, gak tau kenapa, sampai-sampai saya berpikiran *maaf " Kalau dia itu adik saya, pasti sudah saya peluk. " seperti yang biasa saya lakukan ketika pulang ke rumah. Disamping rencana saya mau minta maaf dan menyampaikan terimaksih karena sudah banyak merepotkan dengan tugas-tugas ujian. Tetapi sayangnya itu semua belum sempat saya lakukan.
Hari berikutnya juga sama, saya telat ikut ujian di kelas, dan baru menyusul ikut kelas selanjutnya.
Hari ini yang saya rencanakan mau saya utarakan, tapi jam 17.15 tadi mendapat kabar kalau dia kecelakaan, sempat kaget tapi saya angap kecelakaan biasa, tetapi setelah mendengar kalau dia dibawa ke UGD, baru sadar saya kalu kecelakaanya cukup serius, patah tulang dan gagar otak. Tapi mau bagaimana lagi, jam 17.20 masuk ujian writing, sampai jam 19.00 tadi baru bisa keluar, mau ke UGDpun juka masih dicegah, harus gantian.
Sampai pukul 20.30 saya putuskan keluar dari kampus, tetapi di tengah perjalanan salah satu teman mengabari kalau dia sudah tidak ada, buru-buru saya balik arah langsung ke UGD, dan memang benar. Saya terlambat..
Saya terlambat .. saya terlambat menyampaikannya .. maafkan aku sobat.. tapi ijinkan aku tetap menyampaikannya kepadamu.
Sorry sel, selama bareng akhir-akhir iki aku wis akeh nyusahke.. suwun ..
Ya, cuma itu yang ingin saya sampaikan sejak kemarin, sekali lagi saya mohon maaf..
Semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu, maaf ..
Bila tiba saatnya kelak, kita menghadap Allah Yang Perkasa, hanya ada satu harap, semoga kita menjadi penghuni surga. Biarlah dunia jadi kenangan, juga langkah-langkah kaki yang terseok, di sela dosa dan pertaubatan.
Iy mbak ...
ReplyDeleteQullu Nafsin-dza ikhatul Maut-- kalimat yang paling bunda ingat. Bunda paling suka melafalkannya. Kalau saja semua orang selalu mengingatnya pasti tidak akan ada orang-orang jahat dan tidak jujur di dunia ini kali ya???
ReplyDeletedhe pernah merasakan hal yang sama kang, 5 tahun yang lalu kehilangan sahabat dekat dhe.. hmm, rasanya itu sakiiitt banget.. semoga Sel bahagia disana yaa kang.. :)
ReplyDeleteIya, amien .. :)
ReplyDeleteDo'anya ya bang..?? :)
ReplyDeleteAmien ... :)
ReplyDeletemaut pun juga mengintai kita, kita ini hanya nunggu giliran...
ReplyDeletesemoga bila sudah jatah kita untuk meninggalkan dunia ini, berharap khusnul khotimah. amin...
wis... gk usah sedih...
ReplyDeletecup cup
inalillahi..
ReplyDeletesemoga amal dan ibadahnya di terima allah..
semoga di maafkan mas...
selamat jalan sahabat :)
ReplyDeletepertaubatan....semoga tak lalai melakukannya
ReplyDeletetemen kuliah ta mas? sabar ya...pasti dia mendapat tempat terbaik untuknya disana
ReplyDelete