RANU PANI
Malam itu juga kami ingin segera beristirahat, berkat petunjuk salah seorang bapak-bapak, kami diarahkan menuju pos SAR di dekat danau Ranu Pani, disana juga diizinkan mendirikan tenda di dalam ruangan, alhamdulillah ya, sesuatu :) selesai mendirikan tenda dengan cekatan mereka mengeluarkan peralatan masak, kali ini cuma buat mie instant+anget-angetan, maklum, belum terlalu lapar, toh tadi sore juga sudah sempat makan di Pom Besin. Malam yang semakin meninggi membawa kami menuju dunia mimpi. Sampai pagi menjelang, ketika saya masih asik molor karena setelah subuh masih terasa ngantuk, dari luar juga teriak-teriak, kalau tidak salah mau cari beras dulu, masa bodoh, saya tetap asik dengan sleeping bag hitam ini.
![]() |
Beberapa menit berjalan, tibalah di sebuah gapura, disana tertulis "SELAMAT DATANG PARA PENDAKI GUNUNG SEMERU" Disana juga kami bertemu dengan para porter yang membawa peralatan syuting, yap, di Ranu Kumbolo baru saja selesai syuting film 5cm, wah, kalau bisa lebih cepat pasti bisa lihat proses syutingnya :-D.
Menginjak tanjakan pertama, Nining sudah mulai merasa keberatan dengan gendongannya, carrier yang dibawanya memang cukup berat, lebih berat dari carrier saya, ok, deal, kita gantian, saya bawa carrier dia lalu melanjutkan perjalanan, dan MasyaAllah beratnya minta ampun, ini isinya full logistik saudara-saudara, beh... pundak saya rasanya seperti dinaiki tulyul-tuyul berbadan sumo.
Saya benar-benar tidak ingat berapa jam kami berjalan, yang saya ingat pasti adalah trek dari Ranu Pani sampai Ranu Kumbolo tidak terlalu berat, melewati pos bernama Landengan dowo, dari sana kita sudah bisa melihat penampakan Mahameru dari kejauhan.
Ini salah satu tempat fovorit saya, tempatnya di Landengan dowo, mendekati Watu Rejeng atau kalau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan "Batu yang berjajar", di sisi kanan foto. Pemandangan sebelum sampai di tempat ini saya rasa biasa-biasa saja, debu, tanah kering, daun-daun yang terlihat tidak begitu hijau tetutup debu, hanya beberapa titik saja yang bisa dikatakan enak untuk digunakan sebagai tempat istirahat, ditambah lagi banyak pohon-pohon tumbang yang membuat saya kurang nyaman, maklum lah, kata orang saya memang cukup tinggi dan yang saya bawapun cukup berat, gak nyaman deh pokoknya kalau beberapa kali harus merunduk.
Landengan Dowo, Semeru | Noreta Agus Sasono |
Bunga Merah | Noreta Agus Sasono |
Saya kurang begitu tahu nama bunga ini, yang saya ingat, saya pernah melihat bunga ini sebelumnya, ketika belum mekar, bunga ini akan membentuk seperti hati, cukup menyenangkan bisa menemukan bunga ini disini, tidak jauh dari tempat ini juga saya temukan berry hutan, tapi hanya satu yang benar-benar masak, manis sekali, tidak seperti berry hutan yang sering saya makan di Lawu, karena saya rasa cukup manis, tak bagi jadi dua, setengahnya buat Selfi.
RANU KUMBOLO
Ranu Kumbolo di depan mata. Memang, pesona Ranu Kumbolo mampu mengalihkan perhatian kami, saya yang sejak tadi berjalan di depan mereka pun sekarang sudah beralih posisi, gantian ah, di belakang terus ternyata juga tidak enak, selain gampang capek, debunya juga banyak. Sampai pada akhirnya terlihat kilauan air Ranu Kumbolo dari kejauhan, Subhanallah .. Ketika itu juga saya langsung berteriak memanggil mereka berdua yang berada tidak jauh di belakang.
Ranu Kumbolo | Noreta Agus Sasono |
Arah Timur | Noreta Agus Sasono |
Semacam Pose Galau |
![]() |
Jalan-jalan Sore | Noreta Agus Sasono |
Ranu Kumbolo | Noreta Agus Sasono |
Di tepian danau biasanya terdapat vegetasi rumput dan alang-alang, begitu juga di Ranu Kumbolo ini, disini biasanya dijadikan tempat untuk memancing, karena di tempat seperti inilah ikan-ikan biasa bersembunyi. Hnya dengan berbekal alat pancing dan umpannya, sahabat sudah bisa menghabiskan waktu berjam-jam di tempat ini.
Tujuan kami ada di sisi barat danau, dimana tempat ini biasa dijadikan tempat camping, mendirikan tenda di bibir danau, mengeluarkan isi carrier, mencari air sekaligus wudhu, dan melaksanakan kewajiban. Hawa dingin yang mulai menyergap memang tidak seharusnya dijadikan sebuah alasan untuk mengatakan "ah" sebuah motivasi keluar begitu saja, hanyalah dingin yang mampu mengalahkan panas, aku tidak mau merasakan panasnya neraka,ya, hanyalah dingin yang mampu mengalahkan panas, hanyalah air yang mampu memadamkan api.
Setelah semua dilakukan, tidak lupa kami adakan ritual memasak demi menafkahi si perut yang sejak siang tadi belum dimanjakan. Ayolah coklat susu hangat, lakukan apa yang seharusnya kau lakukan.
Ketika semuanya dirasa cukup, masih ada satu lagi yang tidak ingin saya lewatkan.
Taburan bintang menyebar di atas sana, transparansi yang membungkus sebuah galaksi, larut mengiring mata yang mulai menutup, menanggalkan lelah kami.
Selamat malam wahai pengembara ... —Ranu Kumbolo, 120912
Bersambung ....
Part 1 : http://www.sasono.web.id/2012/09/mencumbu-semeru-part-i.html
Part 3 : http://www.sasono.web.id/2012/10/mencumbu-semeru-part-iii.html
Part 1 : http://www.sasono.web.id/2012/09/mencumbu-semeru-part-i.html
Part 3 : http://www.sasono.web.id/2012/10/mencumbu-semeru-part-iii.html
indah pemandangannya...:)
ReplyDeleteBukan indah, namun luar biasa megah .. :)
ReplyDelete